Kebutuhan Zat
Makanan |
|||||||||||
Jenis Kelamin | Usia | Berat Badan (Kg) | Kilo Kalori | Protein | Kalsium (g) | Zat Besi (mg) | vit A sbg Karoten | Tiamin (mg) | Riboflavin (mg) | Niasin (mg) | Vit. C (mg) |
Laki - laki | 20 - 39 | 65 | 3.000 | 75 | 0,6 | 12 | 4.500 | 1,2 | 1,7 | 20 | 70 |
40 - 59 | 65 | 2900 | 75 | 0,6 | 12 | 4.500 | 1,2 | 1,5 | 19 | 70 | |
>60 | 65 | 2.800 | 75 | 0,6 | 12 | 4.500 | 0,9 | 1,3 | 15 | 70 | |
Perempuan | 20-39 | 55 | 2.500 | 65 | 0,6 | 14 | 4.500 | 0,9 | 1,3 | 15 | 70 |
40-59 | 55 | 2.400 | 65 | 0,6 | 14 | 4.500 | 0,9 | 1,2 | 15 | 70 | |
>60 | 55 | 2.300 | 65 | 0,6 | 14 | 4.500 | 0,7 | 1 | 11 | 70 | |
Hamil | 100 | 12 | 0,6 | 6 | 600 | 0,2 | 0,2 | 2 | 35 | ||
Menyusui | 900 | 30 | 0,6 | 6 | 3.000 | 0,5 | 0,5 | 6 | 35 | ||
unsur terpenting bagi penilaian status gizi adalah tinggi badan dan berat badan yang menentukan besarnya Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan (BB) dibagi kuadrat tinggi badan atau IMT = BB/TB2 dengan satuan kg per m2. Apabila nilai <18,5 maka status gizi adalah kurang, status gizi normal, jika nilai IMT 18,5 - 24,9 dan status gizi lebih bila nilai IMT 25 - 27 kg/m2. | |||||||||||
KALORI YANG DIHASILKAN PERGRAM ZAT MAKANAN | |||||||||||
Zat Makanan | Kilokalori /Gram | ||||||||||
Karbohidrat | 4 | ||||||||||
Lemak | 9 | ||||||||||
Protein | 4 | ||||||||||
TINGKAT AKTIVITAS UNTUK ORANG STANDAR | |||||||||||
Indikator | Laki - Laki (jam) | Perempuan (jam) | |||||||||
Istirahat | 8 | 8 | |||||||||
Bekerja | 8 | 8 | |||||||||
Berjalan | 1,5 | 1,5 | |||||||||
Aktivitas | 1,5 | 1,5 | |||||||||
Duduk | 4 | 4 | |||||||||
Rekreasi | 1 | 1 | |||||||||
Penyesuaian kebutuhan kalori berdasarkan tingkat kegiatan tanpa atau dengan pekerjaan ringan, sedang dan berat menurut jenis kelain serta berat badan. | |||||||||||
Berat Badan (Kg) | Tanpa aktivitas pekerjaan | Ringan (kilokalori) | Sedang (kilokalori) | Berat (kilokalori) | |||||||
Laki - Laki | |||||||||||
51 - 60 | ˗900 | 0 | ⁺ 60 | ⁺ 500 | |||||||
61 - 70 | ˗520 | 0 | ⁺ 520 | ⁺ 1040 | |||||||
70 - 80 | ˗60 | 0 | ⁺ 1060 | ⁺ 1660 | |||||||
Perempuan | |||||||||||
41 - 50 | ˗830 | 0 | -100 | ⁺ 150 | |||||||
51 - 60 | -440 | 0 | ⁺ 440 | ⁺ 880 | |||||||
61 - 70 | -50 | 0 | ⁺ 990 | ⁺ 1510 | |||||||
Aktivitas | Keadaan istirahat tetapi bukan tingkat basal | Pekerjaan administrasi, pekerjaan ringan di rumah, mengemudikan kendaraan, mengetik | Pekerjaan tukang yang mempunyai keahlian | Pekerjaan buruh kasar |
Peraturan
Perundangan yang berkaitan dengan gizi kerja, kantin dan chatering pengelola
makanan bagi tenaga kerja.
Permenaker No.
3/Men/1982
SE
Mennakertrans No. SE 01/Men/1979
SE Dirjen
Binawas No. 86/BW/1989
Pengertian :
Gizi adalah kesehatan seseorang yang
dihubungkan dengan makanan yang dikonsumsinya sehari – hari.
Makanan adalah semua bahan yang dapat di
konsumsi oleh manusia baik dalam bentuk alamiah maupun bentuk buatan atau
olahan, kecuali obat – obatan.
Kerja adalah gerak daripadaa badan dan pikiran
seseorang untuk menghasilkan barang atau jasa guna memelihara kelangsungan
hidup dan memuaskan kebutuhan.
Gizi Kerja adalah penyediaan dan pemberian
masukan zat gizi kepada tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan selama berada di tempat kerja guna mendapatkan tingkat kebutuhan dan
produktivitas.
Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan yang
meliputi penyusunan anggaran belanja makanan, perencanaan menu, pengadaan atau
pembuatan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan
dan pemasakan makanan, penilaian, pengemasan, distribusi atau penyajian makanan
di tempat kerja.
Spesifikasi Zat Gizi
Hidrat arang adalah zat gizi sebagai sumber tenaga
utama. Hidrat arang banyak terdapat pada tumbuh – tumbuhan seperti padi –
padian, umbi – umbian seperti padi, gandum, jagung, ubi, singkong, sagu dan
lain – lain serta hasil olahan lainnya.
Lemak adalah zat gizi yang selain sebagai
sumber tenaga juga sebagai pelarut vitamin yang diperlukan tubuh. Lemak dapat
berasal dari tumbuh – tumbuhan disebut lemak nabati dan dari hewan disebut
lemak hewani serta hasil olahannya seperti minyak goreng, keju dan mentega.
Protein adalah zat gizi yang berfungsi sebagai
pembangun tubuh dan selain itu dapat tumbuh – tumbuhan disebut protein nabati
dan dari hewan disebut protein hewani. Protein tersusun dari 22 macam asam
amino yang dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :
-
Asam amino essensiel yaitu asam amino yang dangat
dibutuhkan oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan sehari – hari.
-
Asam amino non esensial yaitu asam amino yang dapat dibentuk
oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan.
Mutu
protein ditentukan oleh jumlah asam amino essensial yang terkandung di
dalamnya. Di kenal 3 macam protein :
-
Protein
sempurna yang mengandung semua asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh,
terdapat pada bahan makanan yang berasal dari hewan seperti : daging, susu,
ikan, telur, dan hasil olahannya.
-
Protein setengah sempurna mengandung sebagian saja
asam amino essensial yang diperlukan tubuh, terdapat pada bahan makanan yang
berasal dari tumbuh – tumbuhan seperti : kacang – kacangan, biji – bijian dan
hasil olahannya.
-
Protein
tidak sempurna yang mengandung asam amino essensial, terdapat pada bahan
makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan.
Vitamin adalah suatu zat yang senantiasa
diperlukan setiap saat untuk metabolisme tubuh, oleh karnea harus selalu ada
dalam makanan yang dimakan setiap hari. Vitamin berasal dari tumbuh – tumbuhan
dan hewan. Vitamin dapat dikelompokan menjadi 2 golongan yaitu : vitamin yang
larut dalam air tetapi tidak larut dalam lemak seperti vitamin B compleks
dan vitamin C.
Mineral adalah suatu zat yang dibutuhkan oleh
tubuh sebagai zat pengatur dalam tubuh. Mineral berasal dari tumbuh – tumbuhan,
hewan maupun lain sekitar yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak maupun
sedikit.
-
Diperlukan
dalam jumlah banyak seperi Ca, P, Mg, Na, K, Cl, S
-
Diperlukan
dalam jumlah sedikit tetapi mutlak harus ada seperti Cu, Co, Mn, Zn, dan Y.
-
Diperlukan
dalam jumlah sedikit sekali , seperti Al, As, dan Br.
Air adalah salah satu unsur yang sangat
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar, lebih kurang 60% berat badan manusia
adalah air. Oleh karena itu, masalah penyediaan air minum penting pula
diperhatikan disamping makanan.
Kebutuhan Zat Gizi
Kebutuhan zat gizi seseorang berbeda – beda yang
ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:
-
Ukuran
tubuh (tinggi badan dan berat badan). Makin besar ukuran tubuh seseorang makin
besar pula kalorinya, sebaliknya makin kecil ukuran tubuhnya makin rendah pula
kebutuhan kalorinya. Kebutuhan kalorinya yang ditentukan oleh ukuran tubuh ini
disebut kebutuhan dasar .
-
Usia
yang dinyatakan dengan tahun dimana makin tua usia makin berkurang kebutuhan
kalorinya dan zat gizi lainnya. Anak – anak memerlukan kalori yang relatif
besar karena selain untuk memberikan tenaga juga diperlukan untuk pertumbuhan.
-
Jenis
kelamin yang dinyatakan dengan laki – laki dan perempuan dimana laki – laki
memerlukan kalori dan zat gizi lebih banyak dibandingkan dengan perempuan
karena laki – laki mempunyai otot lebih besar dan lebih aktif.
-
Kondisi
tubuh tertentu misalnya baru sembuh dari sakit, baru operasi, sedang hamil dan
menyusui memerlukan gizi lebih besar dibandingkan dengan kondisi biasa.
-
Iklim
dan kondisi lingkungan kerja berpengaruh terhadap kebutuhan gizi. Tempat kerja
yang dingin memerlukan zat gizi lebih
besar dari tempat kerja yang panas. Di musim hujan diperlukan kalori lebih
besar dari tempat kerja yang panas. Di
musim hujan diperlukan kalori lebih besar di banding di musim panas
karena diperlukan tanbahan kalori untuk mempertahankan suhu tubuh.
-
Tingkat
aktivitas yang dilakukan digolongkan dalam tiga tingkatan yaitu : kerja berat,
kerja sedang dan kerja ringan. Maka makin berat tingkat aktivitas kerja makin
besar kebutuhan kalorinya.
Kebutuhan makanan di
tempat kerja
Penyelenggaraan makan di tempat kerja bertujuan untuk
meningkatkan keadaan kesehatan dan gizi tenaga kerja, sehingga dapat
meningkatkan keadaan kesehatan dan gizi tenaga kerja. Yang dimaksud
penyelenggaraan makanan adalah semua proses dimulai dari merencanakan anggaran
belanja sampai ke makanan dikonsumsi oleh tenaga kerja.
Dalam penyelenggaraan makanan untuk untuk tenaga kerja
perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1.
Penyelenggaraan
makanan
2.
Petugas
penyelenggaraan makanan
3.
Sistem
pelayanan makanan
4.
Susunan
menu dan nilai gizi makanan
5.
Dapur
dan ruang makanan
6.
Hygiene
dan sanitasi
7.
Penyelenggaraan
makanan
Penyelenggaraan
makanan tenaga kerja dapat disampaikan sendiri oleh perusahaan atau kerjasama/kontrak
dengan perusahaan catering pengelola makanan bagi tenaga kerja. Untuk menyelenggarakan
makan tenaga kerja diperlukan persyaratan minimal sebagai berikut :
-
Mempunyai
dapur
-
Mempunyai
tenaga gizi
-
Mempunyai
tenaga pelaksana
-
Bertanggung
jawab dan mematuhi perjanjian penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja.
8.
Petugas
penyelenggaraan makanan
Untuk dapat
menjamin mutu makanan diperlukan persyaratan bagi penyelenggara sebagai berikut
:
-
Bebas
penyakit menular
-
Mempunyai
pengetahuan tentang kebersihan dan kesehatan serta cara mengelola makanan.
-
Tidak
mempunyai kebiasaan buruk, misalnya ; bicara sewaktu menyediakan makanan,
bersin/batuk didepan makanan, menggaruk bagian tubuh tertentu, mabuk, dll.
-
Disiplin
kerja baik, seperti memakai topi, celemek, dll.
9.
Sistem
pelayanan :
Diihat dari
cara penyajiannya, maka sistem pelayanan itu dapat dibedakan atas:
-
Kafetaria
dimana tenaga kerja dapat memilih
makanan yang disenangi dengan cara membeli dengan harga murah.
-
Kantin
perusahaan dimana tenaga kerja mendapat makanan cuma – cuma dari perusahaan.
-
Dibagikan
di tempat kerja
-
Dibagikan
di lapangan tanpa tempat makanan khusus.
10. Susunan menu dan nilai gizinya:
Untuk mendapatkan
menu yang baik dan diterima oleh tenaga kerja yang akan dilayani, maka dalam
penyusunan menu perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut:
-
Makanan
bervariasi
-
Zat
gizi berimbang
-
Dapat
mencakupi kebutuhan kalori dengan porsi yang dapat dihabiskan
-
Bahan
makanan dari yang biasa dimakan bukan merupakan pantangan karena adat maupun
agama.
11. Dapur dan ruang makan
Untuk dapat
berjalannya fungsi dapur dengan baik, maka perlu diperhatikan beberapa hal
antara lain :
-
Letak
dapur tidak jauh dari ruang makan dan tidak berhubungan langsung dengan tempat
kerja, fasilitas dapur dan ruang makan cukup
-
Keadaan/kondisi
dapur dan ruang makan mudah dibersihkan, penerangan cukup, ventilasi memadai,
tidak menyebarkan panas/bau/uap, lantai tidak licin, ruangan cukup dan bebas
dari serangga dan binatang mengerat.
12. Hygiene dan sanitasi
Harus memenuhi
syarat – syarat hygiene dan sanitasi agar terhindar dari pencemaran makanan yang
membahayakan kesehatan tenaga kerja. Pencemaran dapat terjadi pada waktu
pembelian, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan, pembagian dan konsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar