Jumat, 19 Mei 2017

GIZI KERJA

 
Kebutuhan  Zat Makanan 
                                           Hasil gambar untuk good nutrition












Jenis Kelamin  Usia Berat Badan (Kg) Kilo Kalori Protein  Kalsium (g) Zat Besi (mg) vit A sbg Karoten  Tiamin (mg) Riboflavin (mg) Niasin (mg) Vit. C (mg)
Laki - laki  20 - 39  65 3.000 75 0,6 12 4.500 1,2 1,7 20 70
40 - 59  65 2900 75 0,6 12 4.500 1,2 1,5 19 70
>60 65 2.800 75 0,6 12 4.500 0,9 1,3 15 70
Perempuan 20-39 55 2.500 65 0,6 14 4.500 0,9 1,3 15 70
40-59 55 2.400 65 0,6 14 4.500 0,9 1,2 15 70
>60 55 2.300 65 0,6 14 4.500 0,7 1 11 70
Hamil  100 12 0,6 6 600 0,2 0,2 2 35
Menyusui 900 30 0,6 6 3.000 0,5 0,5 6 35












unsur terpenting bagi penilaian status gizi adalah tinggi badan dan berat badan yang menentukan besarnya Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan (BB) dibagi kuadrat tinggi badan atau IMT = BB/TB2 dengan satuan kg per m2. Apabila nilai <18,5 maka status gizi adalah kurang, status gizi normal, jika nilai IMT 18,5 - 24,9 dan status gizi lebih bila nilai IMT 25 - 27 kg/m2. 
KALORI YANG DIHASILKAN PERGRAM ZAT MAKANAN 







Zat Makanan  Kilokalori /Gram 









Karbohidrat 4









Lemak 9









Protein 4





















TINGKAT AKTIVITAS UNTUK ORANG STANDAR 







Indikator  Laki - Laki (jam) Perempuan (jam) 








Istirahat 8 8








Bekerja 8 8








Berjalan  1,5 1,5








Aktivitas  1,5 1,5








Duduk 4 4








Rekreasi 1 1




















Penyesuaian kebutuhan kalori berdasarkan tingkat kegiatan tanpa atau dengan pekerjaan ringan, sedang dan berat menurut jenis kelain serta berat badan. 
Berat Badan (Kg) Tanpa aktivitas pekerjaan  Ringan (kilokalori) Sedang (kilokalori) Berat (kilokalori)






Laki - Laki 






51 - 60 ˗900 0 60 500






61 - 70 ˗520 0 520 1040






70 - 80 ˗60 0 1060 1660













Perempuan 






41 - 50  ˗830 0 -100 150






51 - 60 -440 0 440 880






61 - 70 -50 0 990 1510













Aktivitas  Keadaan istirahat tetapi bukan tingkat basal Pekerjaan administrasi, pekerjaan ringan di rumah, mengemudikan kendaraan, mengetik Pekerjaan tukang yang mempunyai keahlian  Pekerjaan buruh kasar
 
Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan gizi kerja, kantin dan chatering pengelola makanan bagi tenaga kerja.
Permenaker No. 3/Men/1982
SE Mennakertrans No. SE 01/Men/1979
SE Dirjen Binawas No. 86/BW/1989

Pengertian :
Gizi adalah kesehatan seseorang yang dihubungkan dengan makanan yang dikonsumsinya sehari – hari.
Makanan adalah semua bahan yang dapat di konsumsi oleh manusia baik dalam bentuk alamiah maupun bentuk buatan atau olahan, kecuali obat – obatan.
Kerja adalah gerak daripadaa badan dan pikiran seseorang untuk menghasilkan barang atau jasa guna memelihara kelangsungan hidup dan memuaskan kebutuhan.
Gizi Kerja adalah penyediaan dan pemberian masukan zat gizi kepada tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan selama berada di tempat kerja guna mendapatkan tingkat kebutuhan dan produktivitas.
Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyusunan anggaran belanja makanan, perencanaan menu, pengadaan atau pembuatan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan dan pemasakan makanan, penilaian, pengemasan, distribusi atau penyajian makanan di tempat kerja.

Spesifikasi Zat Gizi
Hidrat arang adalah zat gizi sebagai sumber tenaga utama. Hidrat arang banyak terdapat pada tumbuh – tumbuhan seperti padi – padian, umbi – umbian seperti padi, gandum, jagung, ubi, singkong, sagu dan lain – lain serta hasil olahan lainnya.

Lemak adalah zat gizi yang selain sebagai sumber tenaga juga sebagai pelarut vitamin yang diperlukan tubuh. Lemak dapat berasal dari tumbuh – tumbuhan disebut lemak nabati dan dari hewan disebut lemak hewani serta hasil olahannya seperti minyak goreng, keju dan mentega.

Protein adalah zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun tubuh dan selain itu dapat tumbuh – tumbuhan disebut protein nabati dan dari hewan disebut protein hewani. Protein tersusun dari 22 macam asam amino yang dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :
-       Asam amino essensiel yaitu asam amino yang dangat dibutuhkan oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan sehari – hari.
-       Asam amino non esensial yaitu asam amino yang dapat dibentuk oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan.

Mutu protein ditentukan oleh jumlah asam amino essensial yang terkandung di dalamnya. Di kenal 3 macam protein :
-       Protein sempurna yang mengandung semua asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, terdapat pada bahan makanan yang berasal dari hewan seperti : daging, susu, ikan, telur, dan hasil olahannya.
-       Protein  setengah sempurna mengandung sebagian saja asam amino essensial yang diperlukan tubuh, terdapat pada bahan makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan seperti : kacang – kacangan, biji – bijian dan hasil olahannya.
-       Protein tidak sempurna yang mengandung asam amino essensial, terdapat pada bahan makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan.

Vitamin adalah suatu zat yang senantiasa diperlukan setiap saat untuk metabolisme tubuh, oleh karnea harus selalu ada dalam makanan yang dimakan setiap hari. Vitamin berasal dari tumbuh – tumbuhan dan hewan. Vitamin dapat dikelompokan menjadi 2 golongan yaitu : vitamin yang larut dalam air tetapi tidak larut dalam lemak seperti vitamin B compleks dan  vitamin C.

Mineral adalah suatu zat yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai zat pengatur dalam tubuh. Mineral berasal dari tumbuh – tumbuhan, hewan maupun lain sekitar yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak maupun sedikit.
-       Diperlukan dalam jumlah banyak seperi Ca, P, Mg, Na, K, Cl, S
-       Diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi mutlak harus ada seperti Cu, Co, Mn, Zn, dan Y.
-       Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali , seperti Al, As, dan Br.

Air adalah salah satu unsur yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar, lebih kurang 60% berat badan manusia adalah air. Oleh karena itu, masalah penyediaan air minum penting pula diperhatikan disamping makanan.

Kebutuhan Zat Gizi
Kebutuhan zat gizi seseorang berbeda – beda yang ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:
-       Ukuran tubuh (tinggi badan dan berat badan). Makin besar ukuran tubuh seseorang makin besar pula kalorinya, sebaliknya makin kecil ukuran tubuhnya makin rendah pula kebutuhan kalorinya. Kebutuhan kalorinya yang ditentukan oleh ukuran tubuh ini disebut kebutuhan dasar .
-       Usia yang dinyatakan dengan tahun dimana makin tua usia makin berkurang kebutuhan kalorinya dan zat gizi lainnya. Anak – anak memerlukan kalori yang relatif besar karena selain untuk memberikan tenaga juga diperlukan untuk pertumbuhan.
-       Jenis kelamin yang dinyatakan dengan laki – laki dan perempuan dimana laki – laki memerlukan kalori dan zat gizi lebih banyak dibandingkan dengan perempuan karena laki – laki mempunyai otot lebih besar dan lebih aktif.
-       Kondisi tubuh tertentu misalnya baru sembuh dari sakit, baru operasi, sedang hamil dan menyusui memerlukan gizi lebih besar dibandingkan dengan kondisi biasa.
-       Iklim dan kondisi lingkungan kerja berpengaruh terhadap kebutuhan gizi. Tempat kerja yang dingin  memerlukan zat gizi lebih besar dari tempat kerja yang panas. Di musim hujan diperlukan kalori lebih besar dari tempat kerja yang panas. Di  musim hujan diperlukan kalori lebih besar di banding di musim panas karena diperlukan tanbahan kalori untuk mempertahankan suhu tubuh.
-       Tingkat aktivitas yang dilakukan digolongkan dalam tiga tingkatan yaitu : kerja berat, kerja sedang dan kerja ringan. Maka makin berat tingkat aktivitas kerja makin besar kebutuhan kalorinya.




Kebutuhan makanan di tempat kerja
Penyelenggaraan makan di tempat kerja bertujuan untuk meningkatkan keadaan kesehatan dan gizi tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan keadaan kesehatan dan gizi tenaga kerja. Yang dimaksud penyelenggaraan makanan adalah semua proses dimulai dari merencanakan anggaran belanja sampai ke makanan dikonsumsi oleh tenaga kerja.

Dalam penyelenggaraan makanan untuk untuk tenaga kerja perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1.    Penyelenggaraan makanan
2.    Petugas penyelenggaraan makanan
3.    Sistem pelayanan makanan
4.    Susunan menu dan nilai gizi makanan
5.    Dapur dan ruang makanan
6.    Hygiene dan sanitasi
7.    Penyelenggaraan makanan
Penyelenggaraan makanan tenaga kerja dapat disampaikan sendiri oleh perusahaan atau kerjasama/kontrak dengan perusahaan catering pengelola makanan bagi tenaga kerja. Untuk menyelenggarakan makan tenaga kerja diperlukan persyaratan minimal sebagai berikut :
-       Mempunyai dapur
-       Mempunyai tenaga gizi
-       Mempunyai tenaga pelaksana
-       Bertanggung jawab dan mematuhi perjanjian penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja.
8.    Petugas penyelenggaraan makanan
Untuk dapat menjamin mutu makanan diperlukan persyaratan bagi penyelenggara sebagai berikut :
-       Bebas penyakit menular
-       Mempunyai pengetahuan tentang kebersihan dan kesehatan serta cara mengelola makanan.
-       Tidak mempunyai kebiasaan buruk, misalnya ; bicara sewaktu menyediakan makanan, bersin/batuk didepan makanan, menggaruk bagian tubuh tertentu, mabuk, dll.
-       Disiplin kerja baik, seperti memakai topi, celemek, dll.
9.    Sistem pelayanan :
Diihat dari cara penyajiannya, maka sistem pelayanan itu dapat dibedakan atas:
-       Kafetaria dimana tenaga kerja dapat  memilih makanan yang disenangi dengan cara membeli dengan harga murah.
-       Kantin perusahaan dimana tenaga kerja mendapat makanan cuma – cuma dari perusahaan.
-       Dibagikan di tempat kerja
-       Dibagikan di lapangan tanpa tempat makanan khusus.
10.  Susunan menu dan nilai gizinya:
Untuk mendapatkan menu yang baik dan diterima oleh tenaga kerja yang akan dilayani, maka dalam penyusunan menu perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut:
-       Makanan bervariasi
-       Zat gizi berimbang
-       Dapat mencakupi kebutuhan kalori dengan porsi yang dapat dihabiskan
-       Bahan makanan dari yang biasa dimakan bukan merupakan pantangan karena adat maupun agama.
11.  Dapur dan ruang makan
Untuk dapat berjalannya fungsi dapur dengan baik, maka perlu diperhatikan beberapa hal antara lain :
-       Letak dapur tidak jauh dari ruang makan dan tidak berhubungan langsung dengan tempat kerja, fasilitas dapur dan ruang makan cukup
-       Keadaan/kondisi dapur dan ruang makan mudah dibersihkan, penerangan cukup, ventilasi memadai, tidak menyebarkan panas/bau/uap, lantai tidak licin, ruangan cukup dan bebas dari serangga dan binatang mengerat.
12.  Hygiene dan sanitasi
Harus memenuhi syarat – syarat hygiene dan sanitasi agar terhindar dari pencemaran makanan yang membahayakan kesehatan tenaga kerja. Pencemaran dapat terjadi pada waktu pembelian, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan, pembagian dan konsumsi.
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paparan Asap Rokok di Tempat Kerja

  Paparan asap rokok selalu dikaitkan dengan penyakit kronis seperti kanker paru – paru, penyakit jantung koroner, dan stroke dan e...