Selasa, 30 Mei 2017

Penyakit Akibat Kerja



Penyakit Akibat Kerja

1.    Materi Penyakit Akibat Kerja
a.    Peraturan perundangan yang berkaitan dengan penyakit akibat kerja
-       UU. No. 1 Tahun 1970
-       Permenakertrans No. Per 01/Men/1981
-       Keppres No. 22 tahun 1993
b.    Pengertian – pengertian
-       Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
-       Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Work Related Diseases) yaitu penyakit yang dicetuskan, dipermudah, diperberat oleh pekerjaan. Penyakit ini  disebabkan secara tidak langsung oleh pekerjaan dan biasanya penyebabnya adalah berbagai jenis atau multi faktor.
c.    Faktor – faktor penyebab penyakit akibat kerja (PAK)
Terdapat 5 faktor penyebab penyakit akibat kerja yaitu :
§  Golongan fisik
Pada golongan fisik misalnya karena suatu tinggi/bising bisa menyebabkan ketulian, temperatur/suhu yang tinggi dapat menyebabkan berbagai keluhan dan penyakit mulai dari yang ringan sampai yang berat misalnya : hyperpireksi, heat cramp, heat exhaustion, heat stroke, yang hal ini akibat dari keluarnya cairan tubuh dan elektrolit yang banyak dari dalam keluarnya cairan tubuh dan disebabkan oleh radiasi sinar elektromagnetik misalnya : infra merah menyebabkan katarak, ultra violet menyebabkan conjungtivitis (radioaktif, alfa, beta, gama, X) selain itu bisa disebabkan oleh tekanan udara menyebabkan Caisson’s Disease, penerangan mempengaruhui daya penglihatan dan getaran menyebabkan Reynaud’s disease (penyempitan pembuluh darah)
§  Golongan kimia
Di dalamnya berbagai jenis industri misalnya industri pupuk, pestisida, kertas, pengolahan minyak, gas bumi, obat – obatan dan lain – lain.  Banyak mempergunakan bahan kimia sebagai bahan baku maupun bahan pembantu dan memproduksi bahan kimia tersebut mengandung bahaya – bahaya misalnya kebakaran, peledakan, iritasi, dan keracunan. Dilaporkan terdapat 70% penyakit akibat kerja disebabkan oleh bahan kimia yang di dapat melalui pernafasan, kulit maupun termakan. Bahan kimia tersebut dapat  berupa zat cair, gas, uap maupun partikel. Masuknya bahan kimia ke dalam tubuh dapat secara akut maupun partikel.. masuknya bahan kimia ke dalam tubuh dapat secara akut maupun kronis. Keracunan akut sebagai akibat absorbsi bahan kimia yang dalam jumlah besar dan waktu yang pendek dapat berupa keracunan gas, karbon mnoksida (CO), asam cianida (HCN). Keracunan kronis adalah absorbsi zat kimia dalam jumlah sedikit tetapi dalam waktu yang lama, dapat berupa keracunan benzene, uap Pb yang dapat berakibat leukimia, keracunan zat karsinogenik dapat menyebabkan kanker.
§  Golongan biologi
Berbagai golongan biologi misalnya virus, bakteri, parasit, cacing, jamur dan lain – lain, dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Dilaporkan adanya pekerja yang menderita penyakit malaria, filariasis pada pekerja di lapangan, penyakit hepatitis, tbc pada petugas kesehatan dan lain – lain.
§  Golongan fisiologi (ergonomi)
Akibat posisi kerja/cara kerja yang salah seperti bekerja dengan membungkuk akan menyebabkan sakit otot sakit punggung dan cidera punggung, juga dapat menyebabkan perubahan bentuk tubuh. Pada konstruksi mesin yang kurang baik juga akan menyebabkan berbagai penyakit akibat kerja.
§  Golongan mental psikologi
Berbagai golongan biologi misalnya virus, bakteri, parasit, cacing, jamur, dan lain – lain, dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Dilaporkan adanya pekerja yang menderita penyakit malaria, filariasis pada pekerja di lapangan, penyakit hepatitis, tbc pada petugas kesehatan dan lain – lain.
§  Golongan fisiologi (ergonomi)
Akibat posisi kerja/cara kerja yang salah seperti bekerja dengan membungkuk akan menyebabkan sakit otot, sakit pinggang dan cidera punggung, juga dapat mengakibatkan perubahan bentuk tubuh. Pada konstruksi mesin yang kurang baik juga akan menyebabkan  berbagai penyakit akibat kerja.
§  Golongan mental psikologi
Berbagai keadaan misalnya suasana kerja yang monoton  hubungan kerja yang kurang baik, upah yang kurang, tempat kerja yang terpencil dapat berpengaruh terhadap pekerja yaitu menimbulkan stres yang manifestasinya antara lain berupa perubahan tingkah laku tidak bisa membuat keputusan,tekanan darah meningkat, yang kelanjutannya dapat mengakibatkan timbulnya penyakit lain  atau terjadinya kecelakaan kerja.
d.    Cara deteksi penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Oleh karena itu, untuk mendignosa PAK perlu dilakukan 2 hal :

§  Monitoring kesehatan tenaga kerja melalui pemeriksaan kesehatan yang teratur.
§  Monitoring lingkungan kerja, terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan.
Salah satu penyebab terjadinya penyakit akibat kerja adalah lingkungan kerja yang buruk. Lingkungan kerja yang dimaksud meliputi desain maupun tata letak ruang dan barang, lingkungan kerja fisik, kimia, biologi. Faktor diatas sejak awal harus direncanakan untuk menunjang tingkat kesehatan dan produktivitas pekerja. Lignkungan kerja yang aman, selamat dan nyaman merupakan persyaratan penting untuk tercapainya kondisi kesehatan yang prima bagi pekerja yang ada didalamnya. Pemantauan lingkungan kerja harus dilakukan melalui pengkuran kualitatif dengan peralatan lapangan atau analisa laboratorium agar diperoleh data yang objektif. Kadang kala pemantauan lingkungan kerja dapat dilakukan secara subjektif (pengenalan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paparan Asap Rokok di Tempat Kerja

  Paparan asap rokok selalu dikaitkan dengan penyakit kronis seperti kanker paru – paru, penyakit jantung koroner, dan stroke dan e...