Senin, 27 November 2017

Keselamatan Angkat & Angkut Beban





Mengangkat dan membawa beban adalah hal yang biasa dalam bekerja. Namun, latihan sebelum mengangkat beban juga penting. Jika dilakukan dengan tidak semestinta, mengangkat dan membawa beban bisa menyebabkan luka. Kecelakaan dalam angkat angkut menyumbang 25 persen dari seluruh kecelakaan kerja. Cidera penanganan material umumnya terjadi seperti ketegangan, keseleo, luka, patah tulang dan memar.
Kombinasi dari bagian gerakan otot dan tulang belakang untuk pekerjaan angkat angkut adalah sebagai berikut :
1.       Gunakan alat bantu seperti alat bantu mekanik untuk membantu mengangkat beban yang berat.
2.       Memastikan dalam kondisi fisik yang baik
3.       Jaga jarak beban agar mudah dijangkau
4.       Pastikan mendapat pegangan yang pas. Uji berat dan keseimbangan barang dengan badan sebelum bergerak. Jika barang terlalu berat mintalah bantuan rekan kerja untuk mengangkat beban bersama – sama atau gunakan alat bantu mekanik.
5.       Jaga jarak beban tetap dekat dengan tubuh. Pastikan kaki dekat dengan beban. Berdirilah pada posisi stabil dengan pusat pergerakan bertumpu pada kaki bukan pada pinggang saat memidahkan barang.

Jangan :
1.       Memutar punggung atau membungkuk saat memindahkan dan mengambil beban
2.       Cobalah mengangkat dan menurunkan beban dengan bantuan kursi
3.       Angkat dan turunkan beban dengan bertumpu pada kaki
4.       Identifikasi berat beban setiap akan mengangkat

Pelatihan mengangkat beban yang aman perlu diselenggarakan. Praktek kerja aman harus ditegakan dan penyimpangan terhadap pekerjaan angkat angkut harus diperbaiki untuk menghindari insiden.

Minggu, 26 November 2017

KONSERVASI PENDENGARAN



Menurut OSHA , setiap tahun sekitar 30 juta orang di Amerika Serikat terkena kebisingan di tempat kerja. Tingkat kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran permananen bagi pekerja. Kebisingan dapat menciptakan stres fisik dan psikologis, mengurangi produktivitas, dan perpeluang menyebabkan insiden di tempat kerja akibat dari sinyal peringatan gangguan pendengaran. Namun, paparan kebisingan dapat dikurangi atau dihilangkan.

Rekayasa lingkungan
Modifikasi atau mengganti peralatan dengan kontrol tekntik yang dapat mengurangi paparan kebisingan. Contoh lainnya, termasuk memilih alat dan mesin dengan intensitas kebisingan yang rendah, mengisolasi sumber kebisingan, dan menempatkan penghalanf antara sumber dan pekerja.

Kontrol Administratif
Sistem operasional mesin dengan penjadwalan  dan pada waktu batas yang telah ditentukan sesuai Nilai Ambang Batas menurut Undang – Undang yang berlaku.

Program konservasi pendengaran yang efektif
OHSA mengamanatkan pelaksanaan program konservasi pendengaran bagi pekerja umumnya yang terpapar pada NAB 85 dBA selama 8 jam. Program konservasi pendengaran yang efektif harus mencakup :
1.       Pengambilan sampel kebisingan di tempat kerja, termasuk pemantauan kebisingan pribadi, yang mengidentifikasi karyawan yang berisiko terpapar kebisingan.
2.       Menginformasikan pekerja  tentang hasil tes pemantauan kebisingan pekerja.
3.       Menyimpan dokumen hasil tes pendengaran pekerja
4.       Melaksanakan prosedur tindak lanjut perlindungan pendengaran komprehensif untuk pekerja.
5.       Pemilihan proteksi pendengaran yang tepat.
6.       Pelatihan dan informasi yang memastikan bahwa para pekerja menyadari bahaya paparan suara berlebih.
7.       Pengelolaan data, dan akes pekerja terhadap catatan tentang pemanatuan dan pengambilan sampe kebisingan .

MENGENALI RISIKO BAHAYA PRODUK PEMBERSIH




 
Masalah pernafasan, kulit gatal, ruam dan luka bakar mungkin pernah di alami beberapa pekerja seperti petugas kebersihan, asisten rumah tangga dan semua pekerja yang berhubungan dengan kegiatan bersih – bersih.  Beberapa bahan kimia pembersih dapat memicu serangan asma atau dapat menyebabkan asma. Bahan kimia pembersih yang berbahaya dapat  masuk ke tubuh melalui kontak dengan kulit atau melalui pernafasan .

Sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan termasuk kandungan bahan kimia, cara penyimpanan, ventilasi, kontak dengan pekerja, dan cara penanganan keadaan darurat apabila terkena cairan kimia pembersih. Pelatihan yang diwajibkan kepada pekerja yang kontak langsung dengan bahan kimia berbahaya seperti :
1.       Bahaya kesehatan dan fisik dari bahan kimia pembersih
2.       Cara penanganan, menggunakan dan penyimpanan produk dengan benar
3.       Jenis alat pelindung diri yang harus digunakan
4.       Informasi bahaya
5.       Prosedur penanganan saat terjadi tumpahan

 Berikut ini cara mencegah penyakit akibat paparan produk pembersih yang mengandung bahan kimia berbahaya :
1.       Selalu baca da ikuti label peringatan serta Safety Data Sheets
2.       Pakailah pelindung mata saat menggunakan cairan pembersih yang disemprot
3.       Gunakan sarung tangan lateks, kontak langsung dengan cairan pembersih dapat menyebabkan alergi
4.       Jangan mencampur (oplos) cairan pembersih sembarangan karena dapat menimbulkan reaksi kimia seperti asap beracun.
5.       Berhati – hati di dalam toilet yang sistem ventilasinya kurang memadai. Biarkan jendela tetap terbuka atau gunakan exhaush untuk sirkulasi yang lebih baik.
6.       Masker debu tidak dapat mencegah keracunan akibat terhirupnya bahan kimia

Paparan Asap Rokok di Tempat Kerja

  Paparan asap rokok selalu dikaitkan dengan penyakit kronis seperti kanker paru – paru, penyakit jantung koroner, dan stroke dan e...