Jumat, 17 November 2017

BLOOD BORNE PHATOGENS



BLOOD BORNE  PHATOGENS  

Kapanpun seseorang terluka dalam suatu kecelakaan, naluri alami seseorang akan coba membentu. Sebelum bergegas untuk menolong  seseorang, penting untuk berhati – hati dan melindungi diri dari penyakit yang bisa ditularkan melalui cairan darah dan cairan tubuh. Dalam keadaan darurat ini mungkin ada dua penyakit mematikan yang anda harus waspadai untuk melindung diri anda sendiri yaitu  Human Immunodeficiency Virus ( HIV) dan Virus hepatitis B (HBV) .

a.       Human Immunodeficiency Virus ( HIV)
Kedua penyakit diatas disebut blood borne pathogens. Siapapun bisa terjangkit salah satu penyakit ini. Penyebaran penyakit tersebut ditularkan melalui virus yang bisa menyebarkan keorang lain tanpa anda sadari.

Virus HIV menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kebanyakan orang yang terinfeksi HIV pada akhirnya akan terkena AIDS, dan tubuh mereka tidak akan dapat lagi melawan infeksi penyakit lain seperti kanker. HIV terutama ditularkan melalui kontak seksual, namun juga dapat ditularkan melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh tertentu. Saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit AIDS.

b.       Virus hepatitis B (HBV)
HBV dapat menyebabkan kerusakan parah pada hati. Hal ini mengakibatkan kerusakan permanen pada hati dan meningkatkan risiko kematian. HBV dapat ditularkan keorang lain melalui darah, air liur, dan cairan tubuh lainnya. Gejala HBV meliputi gejala seperti flu sehingga perlu perawatan di rumah sakit. Untungnya terdapat vaksinasi untuk mencegah infeksi HBV ini.

Pathogens yang ditularkan melalui darah, termasuk HIV dan HBV dapat menjangkit organ seperti jaringan tubuh atau orang tubuh , darah, sekresi vagina, air mani dan cairan tubuh tertentu lainnya. Cara penularan infeksi virus seperti :
-          Luka gores pada tubuh dengan benda tajam yang terkontaminasi darah atau cairan yang terinfeksi.
-          Darah atau cairan yang terinfeksi di kulit saat mengalami luka terbuka.
-          Darah atau cairan yang terkontaminasi di selaput lendir mata, hidung atau mulut
-          Berbagi jarum yang terinfeksi virus
-          Melakukan kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi virus.

Kulit berfungsi sebagai perisai untuk mencegah virus, tetapi jika terdapat kulit yang mengalami pecah – pecah, kutikula yang rusak, jerawat atau dermatitis virus akan lebih rentan menjangkit.

Pencegahan :
Anda tidak dapat mengetahui dengan pasti seseorang terjangkit virus atau tidak. Hanya pelru beberapa saat untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menyelamatkan diri anda sendiri dari penderita. Pakai sarungan yang dalam  kondisi baik. Kenakan kaca mata pengaman untuk mencegah agar darah tidak menyemprot kemata. Jika cairan tubuh terkena pada kulit, segera cuci dengan sabun. Jika cairan masuk ke mata, hidung atau mulut, segera siram dengan larutan  pembersih mata atau air bersih. 

Prosedur pembersihan lokasi kecelakaan :
1.       Pakailah apon untuk melindungi pakaian
2.       Pakailah sepasang sarung tangan anti bocor
3.       Hindari merobek sarung tangan dan segera ganti jika sudah rusak.
4.     Jangan mengambil bendam tajam yang terkontaminasi seperti kaca, paku, logam dan benda tajam lainnya.
5.       Darah harus dibersihkan dengan handuk sekali pakai
6.       Darah dan bahan terkontaminasi lainnya harus dibuang sebagai limbah yang terdapat prosedur pembuangannya.
7.       Cuci berish peralatan pembersih dengan menggunakan desinfektan pemutih, hal ini akan membunuh virus HBV dan HIV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paparan Asap Rokok di Tempat Kerja

  Paparan asap rokok selalu dikaitkan dengan penyakit kronis seperti kanker paru – paru, penyakit jantung koroner, dan stroke dan e...