Bullying di
tempatt kerja adalah bentuk kekerasan psikologis dan sering kali mengandung
penghinaan verbal dan strategis demi tujuan tertentu baik hanya untuk bercanda
maupun agar korban bullying tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik.
Menjadi korban bullying di tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, hal lain yang dapat mempengaruhi
hidup korban bullying adalah terganggunya hubungan sosial dan kenyamanan dalam
bekerja.
Dalam sebeluah studi yang dilakukan
oleh lembaga bulluing di tempat kerja terjadi 37% pekerja telah terintimdasi,
57% targetnya adalah perempuan. Mayoritas
yang melalukan bullying adalah yang memiliki otoritas. Sedangkan pelaku bullying
sesama rekan kerja adalah kurang dari 18%. Korban yang paling umum adalah
wanita berusia 40 tahun. Cara menanganani pelaku bullying di tempat kerja:
1.
Pahami
pelaku bullying
Mengetahui karakter pelaku bullying
dapat membantu menentukan cara terbaik untuk melakukan pembelaan diri. Sering kali
pelaku bullying akan mengajak orang lain untuk membantu. Karyawan wanita pelaku
bullying lebih senang mengajak rekan terdekatnya untuk melakukan bullying. Macam – macam pelaku bullying:
a.
Abussive
Bullies
Pelaku bullying dapat menyiksa korban
dengan tenang namun menusuk. Cara nya berbagai macam seperti merusak reputasi,
bermuka dua, menyebarkan berita yang tidak benar(fitnah) demi merusak reputasi
targetnya.
b.
Controlling
Bullies
Memburu seorang karyawan sebagai
target tanpa belas kasihan, dan melakukan target penghinaan di tempat umum.
c.
Raging
bullies
Mengintimidasi semua orang disekitar
dengan kemarahan yang tidak terkendali.
d.
Echo
Bullies
Melakukan perilaku bullying dengan bawahan sendiri, dan biasanya tidak
terlalu kasar.
e.
Opportunistic
Bullies
Terdiri dari orang – orang yang
kompetitif yang tertarik untuk mendapatkan keuntungan karir meskipun dapat
mencurangi orang lain.
f.
Critic
Bullies
Secara salah menuduh dan melemahkan
target dan mencoba mengendalikan “self
idenitity” targetnya.
2.
Identifikasi
jenis bullying
a.
Tuntutan
pekerjaan yang tidak realistis
b.
Kritik
yang tidak masuk akal
c.
Menciptakan
lingkungan kerja yang tidak konsisten dan tidak adil
d.
Hinaan,
putdown, teriakan, perilaku kasar
3.
Dokumentasikan
kasus bullying secara rinci
a.
Dokumentasi
secara spesifik waktu dan tanggal.
b.
Identifikasi
rekan pelaku bullying yang bisa dipercayai
4.
Tentukan
rencana untuk menyelesaikan intimidasi
a.
Minta
waktu pertemuan dimana bisa menghadapi pelaku bullying dalam lingkungan
profesional.
b.
Mencari
bantuan dari pihak manajemen senior.
c.
Minta
mediasi dari pihak ketiga
d.
Carilah
bantuan hukum bila perlu
e.
Dapatkan
bantuan medis
f.
Jangan
menyalahkan diri sendiri
g.
Minta
keterangan saksi
h.
Ikuti
proses pengaduan internal
i.
Mengkoumnikasikan
masalah dengan pelaku bullying kepada tingkat manajemen lebih tinggi dari pelaku
j.
Lakukan
tindakan pencegahan saat mengambil pendekatan langsung
k.
Mengeluh
tentang intimasi dapat menunjukan dampak terhadap korban daripada pelaku.
Kita semua
harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan masalah bullying ini,
membantu menetapkan kebijakan di tempat kerkja dan undang – undang ketenagakerjaan yang lebih baik untuk mencegah terjadinya
bullying sejak awal.
Sources:
https://canadasafetycouncil.org/workplace-safety/working-bully
Tidak ada komentar:
Posting Komentar