Jumat, 08 September 2017

BULLYING DI TEMPAT KERJA



Bullying di tempatt kerja adalah bentuk kekerasan psikologis dan sering kali mengandung penghinaan verbal dan strategis demi tujuan tertentu baik hanya untuk bercanda maupun agar korban bullying tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Menjadi korban bullying di tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan fisik  dan mental, hal lain yang dapat mempengaruhi hidup korban bullying adalah terganggunya hubungan sosial dan kenyamanan dalam bekerja. 
            Dalam sebeluah studi yang dilakukan oleh lembaga bulluing di tempat kerja terjadi 37% pekerja telah terintimdasi, 57% targetnya adalah perempuan.  Mayoritas yang melalukan bullying adalah yang memiliki otoritas. Sedangkan pelaku bullying sesama rekan kerja adalah kurang dari 18%. Korban yang paling umum adalah wanita berusia 40 tahun.  Cara menanganani  pelaku bullying di tempat kerja:
1.   Pahami pelaku bullying
Mengetahui karakter pelaku bullying dapat membantu menentukan cara terbaik untuk melakukan pembelaan diri. Sering kali pelaku bullying akan mengajak orang lain untuk membantu. Karyawan wanita pelaku bullying lebih senang mengajak rekan terdekatnya untuk melakukan bullying.  Macam – macam pelaku bullying:
a.    Abussive Bullies
Pelaku bullying dapat menyiksa korban dengan tenang namun menusuk. Cara nya berbagai macam seperti merusak reputasi, bermuka dua, menyebarkan berita yang tidak benar(fitnah) demi merusak reputasi targetnya.
b.    Controlling Bullies
Memburu seorang karyawan sebagai target tanpa belas kasihan, dan melakukan target penghinaan  di tempat umum.
c.    Raging bullies
Mengintimidasi semua orang disekitar dengan kemarahan yang tidak terkendali.
d.    Echo Bullies
Melakukan perilaku bullying  dengan bawahan sendiri, dan biasanya tidak terlalu kasar.
e.    Opportunistic Bullies
Terdiri dari orang – orang yang kompetitif yang tertarik untuk mendapatkan keuntungan karir meskipun dapat mencurangi orang lain.
f.     Critic Bullies
Secara salah menuduh dan melemahkan target  dan mencoba mengendalikan “self idenitity” targetnya.

2.   Identifikasi jenis bullying
a.    Tuntutan pekerjaan yang tidak realistis
b.    Kritik yang tidak masuk akal
c.    Menciptakan lingkungan kerja yang tidak konsisten dan tidak adil
d.    Hinaan, putdown, teriakan, perilaku kasar

3.    Dokumentasikan kasus bullying secara rinci
a.    Dokumentasi secara spesifik waktu dan tanggal.
b.    Identifikasi rekan pelaku bullying yang bisa dipercayai

4.    Tentukan rencana untuk menyelesaikan intimidasi
a.    Minta waktu pertemuan dimana bisa menghadapi pelaku bullying dalam lingkungan profesional.
b.    Mencari bantuan dari pihak manajemen senior.
c.    Minta mediasi dari pihak ketiga
d.    Carilah bantuan hukum bila perlu
e.    Dapatkan bantuan medis
f.     Jangan menyalahkan diri sendiri
g.    Minta keterangan saksi
h.    Ikuti proses pengaduan internal
i.      Mengkoumnikasikan masalah dengan pelaku bullying kepada tingkat manajemen lebih tinggi dari pelaku
j.      Lakukan tindakan pencegahan saat mengambil pendekatan langsung
k.    Mengeluh tentang intimasi dapat menunjukan dampak terhadap korban daripada pelaku.

Kita semua harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan masalah bullying ini, membantu menetapkan kebijakan di tempat kerkja dan undang – undang ketenagakerjaan  yang lebih baik untuk mencegah terjadinya bullying sejak awal.

Sources:
https://canadasafetycouncil.org/workplace-safety/working-bully

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paparan Asap Rokok di Tempat Kerja

  Paparan asap rokok selalu dikaitkan dengan penyakit kronis seperti kanker paru – paru, penyakit jantung koroner, dan stroke dan e...